Musnad Imam Syafii
Musnad Imam Syafii No. 191
مسند الشافعي 191: أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ خَالِدٍ، وَعَبْدُ الْمَجِيدِ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْفَضْلِ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ أَحَدُهُمَا: كَانَ إِذَا ابْتَدَأَ الصَّلَاةَ، وَقَالَ الْآخَرُ: كَانَ إِذَا افْتَتَحَ الصَّلَاةَ قَالَ: «وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ» ، قَالَ أَحَدُهُمَا: «وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ» ، وَقَالَ الْآخَرُ: «وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ» قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: ثُمَّ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ بِالتَّعَوُّذِ ثُمَّ {بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ} [الْفَاتِحَة: 1] . فَإِذَا أَتَى عَلَيْهَا قَالَ: «آمِينَ» وَيَقُولُ مَنْ خَلْفُهُ، إِنْ كَانَ إِمَامًا يَرْفَعُ صَوْتَهُ حَتَّى يُسْمِعَ مَنْ خَلْفَهُ إِذَا كَانَ يَجْهَرُ بِالْقِرَاءَةِ
Musnad Syafi'i 191: Muslim bin Khalid dan Abdul Majid bin Abdul Aziz mengabarkan kepada kami, dari Ibnu Juraij dari Musa bin Uqbah dari Abdullah bin Al Fadhl dari Abdurrahman Al A'raj dari Ubaidullah bin Abu Rafi' dari Ali bin Abu Thalib bahwa Rasulullah bersabda, salah satunya adalah: Ketika shalat dimulai (yang lain berkata) jika membuka shalat beliau tersabda, “Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang menguasai langit dan bumi secara hanif dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik, sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah yang memelihara alam, tidak ada serikat kepada-Nya dan demikianlah yang diperintahkan (yang lainnya berkata) dan aku termasuk golongan kaum muslimin pertama (yang lainnya berkata) aku temasuk golongan kaum muslimin.” Asy-Syafi'i berkata, “Kemudian ia membaca Al Qur'an dengan ta'awudz lalu bismillaahirrahmanirrahim jika sampai diakhir ia berkata, “Amin” dan orang yang terada dibelakangnya juga mengatakan yang sama, jika ia adalah imam, maka ia mengangkat suanya hingga bisa didengar oleh orang yang ada dibelakangnya."197